Produksi Gula Merah Lembek Tidak Keras Ternyata Begini Cara Mengatasinya


Gula Merah merupakan salah satu komoditas utama dalam kategori pangan, ada dua jenis gula merah berdasarkan bahan utamanya yaitu gula merah aren dan gula merah kelapa (gula jawa)

Dari segi warna, rasa sampai pembuatanya hampir sama, yang membedakan hanyalah dari mana sumber nira itu diambil, jika diambil dari pohon aren maka disebut gula aren dan sebaliknya

bagi orang biasa mungkin hanya melihat gula merah itu bentuknya padat dan keras keras renyah, tapi sebenarnya dalam proses pembuatannya tidak selalu berhasil menjadi gula yang keras sesuai harapan 

inilah hal menariknya karena ada tantangan tersendiri dalam proses pembuatan gula merah secara tradisional yang dialami oleh para penyadap baik penyadap yang sudah puluhan tahun berprofesi sebagai pembuat gula merah atau mereka yang baru saja mau memulai

tantangan yang dialami para pemproduksi gula merah tradisional adalah kegagalan dalam memproduksi gula merah yang keras dan renyah, hal ini sering kali terjadi bahkan pada mereka yang sudah bertahun tahun memproduksi, walaupun tidak sering sesekali gula yang diproduksi itu lembek atau tidak bisa mengeras

jika gula yang diproduksi itu lembek maka harga jual juga menurun bahkan hingga 60% dari harga normal dan hal ini sangat merugikan mereka yang sudah lelah bekerja seharian

Penyebab Produksi Gula Merah Lembek

Untuk dapat mengatasi kegagalan dalam memproduksi gula sesuai keinginan maka petani nira harus paham tentang hal hal yang berpotensi menjadi sebabnya kegagalan dalam produksinya

disini saya akan menuliskan beberapa sebab yang biasanya memicu tidak bisa mengerasnya gula merah saat di cetak 

  • Keterlambatan penyadapan
  • Lamanya waktu Pemasakan
  • Pengapian
  • Pengadukan
  • Cuaca
  • Pemberian Minyak
1. Keterlambatan Penyadapan

keterlambatan dalam penyadapan sangat mempengaruhi hasil produksi gula merah, keterlambatan bisa terjadi karena sesuatu hal yang dialami oleh penyadap itu sendiri, seperti karena ada acara yang mana memang harus meninggalkan pekerjaan atau cuaca buruk yang memungkinkan tidak dilakukannya penyadapan

Pada umumnya penyadapan dilakukan 2x dalam sehari yakni pagi dan sore hari, apabila penyadapan terlambat satu hari saja nira yang dihasilkan biasanya akan berwarna putih atau bahkan berbusa, apabila nira sudah menunjukan gejala tersebut maka kemungkinan peluang untuk mendapatkan gula yang lembek akan lebih besar

untuk mengatasinya biasanya dengan menambahkan larutan gamping dengan takaran lebih banyak seperti biasanya, 

larutan gamping atau apu adalah salah satu bahan tambahan untuk menjadikan gula lebih baik, selain itu bisa juga menambahkan kulit manggis kering pada larutan gamping 

2. Lamanya waktu pemasakan

Waktu lama pemasakan biasanya sekitar 3-5 jam tergantung dari banyaknya nira yang diolah, namun ada waktu dimana sangat mempengaruhi hasil dari gula merah yang dihasilkan yaitu waktu dimana nira sudah menunjukan kematangan

biasanya nira yang mulai masak akan berbuih dan mulai mengental berwarna kecoklan orenan, waktu ini adalah waktu yang benar benar harus diperhatikan apabila gelembung gelembung yang dihasilkan sudah mulai merata, kental dan melambat maka inilah waktu yang tepat untuk diangkat

orang jawa bisanya mengatakan mateng atau masak, apabila diangkat lebih dahulu atau bahasa jawanya keenomen maka gula tidak akan mengeras, begitu juga jika terlalu mateng atau terlalu masak gula akan cepat sekali mengeras dan juga akan lebih ringan sehingga mengurangi berat saat dijual.

3. Pengapian

Gula merah yang matang dengan sempurna biasanya diberi pengapian yang bagus dan terjaga, jika pengapian tidak dijaga bisa bisa balo atau matang tidak sempurna sehingga menimbulkan hasil gula yang lembek

4. Pengadukan

Pengadukan gula merah saat sudah diangkat dari perapian juga harus dilakukan dengan baik agar gula lebih cepat mengeras

5. Cuaca

Cuaca juga kadang mempengaruhi hasil produksi nira, walaupun sudah melakukan semuanya dengan sempurna terkadang gula yang dihasilkan juga masih bisa lembek (gemblung) umumnya pada musim hujan.

6. Pemberian Minyak

Pemberian minyak dilakukan saat proses pemasakan dimana nira sudah mulai menunjukan akan matang atau sudah mulai mengental, minyak disini bisa minyak jelantah atau yang masih belum digunakan, takarannya sekitar 2-3 sendok makan, bisa juga diganti dengan tumbukan kemiri atau ampas kelapa hasil perasan santan, jika tidak diberikan minyak gula lebih berpeluang untuk lembek

itu dia cara ataupun tips untuk para pemroduksi gula merah agar tidak lembek, semoga bermanfaat.