Budidaya Perairan Tawar Ikan Arwana

Budidaya Perairan Tawar 

Ikan arwana atau ikan arowana adalah ikan air tawar purba yang tersebar diseluruh dunia. Mulai dari Afrika, Asia Tenggara, Australia hingga Amerika Serikat. 

Cara Budidaya Ikan Hias Arwana 

1. Persiapan kolam pemijahan arwana

Kolam ikan arwana yang baik memiliki jenis tanah berlempung dan derajat kemiringan saluran pemasukan 10x 10m2. 

Kolam indukan dan pembesaran ikam arwana super red yang digunakan memiliki kriteria yang hampir sama yaitu berupa kolam tanah dengan dinding pembatas terpal dengan kemiringan 75o serta luas (60x28x2) m3dan (35x30x2) m3.  

Kolam terlebih dahulu dilakukan pengeringan air dengan menggunakan pompa dan dilakukan pembersihan dari rumput dan ganggang. 

Pengeringan kolam dilakukan di bawah terik matahari selama dua hari hingga tanah benar-benar tidak mengandung air, selanjutnya dilakukan pengisian air hingga ketinggian 1,5 meter dan dibiarkan selama tiga hari sebelum dilakukan penebaran induk.

Parameter kualitas air untuk ikan arwana sangat diperhatikan terutama suhu dan pH di dalam kolam.Suhu yang terdapat di kolam sekitar 27–29 C dan pH berkisar antara 6,5 – 7,5., kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C.

Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.

2.Seleksi Induk




Penyeleksian induk untuk ikan arwana harus benar-benar diperhatikan ras murni, bentuk morfologi, umur induk, berat badan serta kesehatannya. Penyeleksian induk juga dapat dilihat dari tingkat kematangan gonadnya. 

Ciri-ciri induk betina yang matang gonad yaitu : 

a.perut mulai turun 

pada usus menjadi lebar dan warnanya cerah pada saat di kolam, jika dilihat dari perilaku induk betina yaitu kepala betina menghadap ke atas (menganga) sedangkan pada induk jantan yang matang gonad yaitu nafsu makan berkurang bahkan tidak mau makan dan warna tubuhnya lebih cerah dari biasanya. indukan yang berkualitas diindentifikasi berdasarkan ciri fisik dan non fisik. Ciri fisik secara garis besar berdasarkan 2 bagian yaitu kepala dan tubuh. 

Pakan yang digunakan dalam pemijahan terdapat empat jenis yaitu: 
1).jangkrik,
2).ulat jerman,
3).udang beku yang sudah dikuliti (skinless) dan 4).katak dalam kondisi hidup 

pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana sebagai ikan karnivora. Pakan yang diberikan pada ikan budidaya hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu. Pemberian pakan yang dilakukan menggunakan tipe pemberian pakan hingga ikan tidak makan lagi (ad libitum), hal ini dilakukan pada sore hari yakni pukul 16.00.




Teknik pemijahan ikan adalah teknik pemijahan secara alami dengan kondisi kolam yang dibuat serupa dengan habitat aslinya. Ikan arwana yang akan memijah dapat dilihat dari cara berenang yang berpasangan dan memisahkan diri dari kelompok, biasanya ditunjukkan dengan ciri-ciri berenang di pinggir kolam. Pasangan yang telah berenang berduaan akan saling menjaga.


Faktor luar yang mempengaruhi proses pemijahan :
1. curah hujan, 
2. suhu, dan 
3. kondisi air akan mempengaruhi rangsangan induk betina untuk melepas telur. Suhu yang optimal untuk arwana memijah adalah 27oC.



Ukuran mulut induk jantan menjadi lebih besar dan rahang bawah menggelembung. Telur yang di dalam mulut induk jantan akan disimpan hingga menetas menjadi larva. 

Menurut Keppri (2011), setelah mampu berenang pada umur sekitar 2 minggu, larva dimuntahkan keluar dari mulut si jantan. Jika ini dibiarkan larva yang baru menetas tersebut dapat dimakan kembali oleh si induk atau di mangsa arwana lain. Karena itu larva perlu dipanen paksa sebelum masa pengeraman berakhir.

Induk yang mengerami telur dijaring kemudian dipilih. Cara mengeluarkan telur dari mulut, ikan harus berada di dalam air. Ikan terlebih dahulu diputar supaya kondisi ikan tenang, salah satu mata ikan harus ditutup dengan kain. Mulut ikan harus dibuka lebar supaya telur yang ada didalam keluar tanpa terkena bibir dan gigi ikan dan hanya boleh dilakukan satu kali pengeluaran, supaya telur tidak mengalami kerusakan.  Dari data yang diperoleh hasil panen yang di dapat pada siklus ini sebanyak 40 ekor.