Klasifikasi Dan Cara Budidaya Ikan Nila Dengan Kolam Tanah

Klasifikasi Ikan Nila Kolam Tanah 

Nila merupakan salah  spesies ikan budidaya terpenting didunia. Dalam skala dunia produk ikan nila di Asia mencapai 72%. Ikan nila sebagai komoditas ikan mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting sebagai penompang masyarakat. 

Salah satu cara budidaya adalah dengan sistem kolam tanah. Dalam sistem kolam tanah budidaya ikan nila memanfaatkan lahan dan terpal untuk tempat hidup ikan nila. 

Intensifikasi budidaya ikan nila menyebabkan dampak kurang baik terhadap kelestarian lingkungan. Tingginya penggunaan pakan buatan pada budidaya intensif menyebabkan pencemaran yang berasal dari sisa pakan dan kotoran. 

1. Morfologi Ikan Nila 

Morfologi ikan nila memiliki bentuk pipih, punggung tinggi, pada bagian badan dan sirip ekor ditemukan garis lurus (vertikal) serta juga mempunyai sirip punggung ditemukan garis lurus memanjang. 

Ikan gurami memiliki lima buah sirip yaitu sirip punggung, sirip data, sirip perut, sirip anal dan sirip ekor. Dengan adanya sirip tersebut sangat membantu pergerakan ikan nila semakin cepat diperairan air tawar. 

Tanda lainya yang dapat dilihat dari ikan nila yakni memiliki warna tubuh hitam dan agak keputihan ada juga yang berwarna merah muda. Bagian tubuh ingsang berwarna putih, sedangkan ikan lokal memiliki warna kekuningan. 

Ikan nila mempunyai sisik ikan berukuran cukup besar, kasar dan tersusun dengan rapi. Bagian kepala pada ikan nila memiliki ukuran relatif kecil dibandingkan dengan mulut yang berada pada bagian ujung kepala serta memiliki nilai yang besar. 

2.Habitat 

Ikan nila hidup diperairan tawar seperti danau, rawa, dan waduk. Namun dikarenakan toleransinya luas terhadap salinitas maka ikan nila dapat pula ditemukan hidup dan berkembang biak di perairan payau bahkan air laut sekalipun. 

Ikan nila ini memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan sekitarnya. Memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan sehingga dapat dibudidayakan mulai dari dataran tinggi pegunungan hingga dataran rendah berair payau sekalipun. 

Ikan nila mampu hidup dengan rentang suhu 14-38 derajat celcius dan optimal pada subu 25- 30 derajat celcius dengan pH antara 6-8, 5.

3.Pakan Dan Kebiasaan

Pakan yang dimakan ikan berasal dari alam dan dari buatan manusia. Pakan alami sudah terdapat secara alami dalam perairan kolam tempat pemeliharaan ikan. Pakan alami sangat bagus diberikan pada ikan yang masih dalam stadia benih. Sedangkan pakan buatan diramu dari beberapa bahan baku yang memiliki kandungan nutrisi spesifik. 

Bahan baku diolah secara sederhana atau diolah Tujuh dipabrik secara masal dan menghasilkan pakan buatan berbentuk pelet, tepung, remeh atau crumble dan pasta. 

Ketersediaan pakan alami merupakan faktor pembatas bagi kehidupan benih ikan dikolam. Didalam unit pembenihan, jasad pakan harus dipasok secara kontinyu. 

Keistimewaan pakan alami sampai batas tertentu tidak menyebabkan penurunan kualitas air. Selian makanan alami yang tersedia dikolam, diberikan juga makanan tambahan pakan (pelet) dengan kandungan protein 25% dengan frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore. 

4.Pertumbuhan 

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran panjang dan berat ikan dari waktu tertentu. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, diantaranya adalah jumlah dan ukuran pakan yang tersedia, suhu dan oksigen terlarut.

Kecepatan laju pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh jenis dan kualitas pakan yang diberikan, baik dari jumlah yang mencukupi dan kondisi lingkungan yang mendukung dapat dipastikan laju pertumbuhan ikan menjadi cepat. 

Makan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organisme dialam, dengan kata lain laju tumbuh setiap organisme akan terlambat pertumbuhannya bila kebutuhan makan tidak terpenuhi. 

Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi suhu air, ruang gerak, kualitas air, xan mutu makanan yang tepat waktu dan jumlah yang cukup harus tetap diperhatikan. 

5.Salinitas Dan Mortalitas 

Tingkat kematian saat pembesaran ikan nila merupakan masalah yang selalu dihadapi dalam usaha budidaya perikanan. Tingkat kematian ikan nila merupakan masalah yang sering dihadapi pada usaha budidaya perikanan. 

Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup ialah faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah ikan itu sendiri, keturunan, fisiologinya, sedangankan faktor eksternal yaitu kualitas air, suhu pH, DO, dan makanan. Jika pada awal hidupnya diperkirakan dapat meneruskan hidup, dan juga sebaliknya jika ikan tersebut tidak mendapatkan pakan yang sesuai dengan bukan mulutnya ikan tersebut akan mati. 

6.Kualitas Air 

Kualitas air yang dibutuhkan oleh ikan nila adalah air yang bersih, sehat, dan stabil. Ikan nila memerlukan air yang cukup oksigen, bebas dari zat beracun, dan memiliki suhu yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Kadar oksigen dalam air yang diperlukan oleh ikan nila sekitar 5-7 mg/liter. Kadar oksigen yang rendah dapat menyebabkan stres pada ikan dan dapat menyebabkan kematian. Selain itu, ikan nila juga sangat rentan terhadap zat beracun seperti amonia, nitrit dan nitrat. Oleh karena itu, yang digunakan untuk budidaya ikan nila harus terlebih dahulu diproses dan diuji kualitasnya. 

Selain itu, suhu air juga mempengaruhi kualitas air untuk budidaya ikan nila. Suhu ideal untuk ikan nila adalah 27-30 derajat celcius. Suhu yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan stres pada ikan nila dan mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi ikan nila. 

Cara Budidaya Ikan Nila Kolam Tanah 


Sebelum melakukan usaha ikan nila kita harus mengetahui beberapa persiapan untuk diterapkan budidaya ikan nila. Berikut ada beberapa cara budidaya ikan nila kolam tanah : 

  • Persiapan lahan 
  • Memilih benih
  • Memelihara ikan nila
  • Mempersiapkan kolam 
  • Mengelola air 
  • Memberikan pakan ikan nila 
  • Mengendikan hama serta penyakit
  • Memanen ikan nila 


Masa pamanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4-6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bervariasi, yaitu antara 400gram -600gram /ekor.