Pengertian fungisida dan jenis jenisnya, petani harus tahu

Cendawan parasit pada durian

Planterbag.web.id
- Dalam dunia pertanian kita sering mendengar istilah istilah seperti insektisida, herbisida, rodentisida, akarisida bahakan sampai fungisida

terdengar asing bagi sebagian orang namun istilah diatas bukanlah hal yang asing lagi untuk para petani, istilah istilah diatas merupakan salah satu bagian dari pestisida

Pestisida sendiri adalah bahan yang digunakan untuk membasmi atau mengendalikan hama dan organisme lainnya yang bersifat mengganggu dan merusak tanaman

dan kali ini planter bakal ngebahas salah satu cabang dari pestisida yaitu fungisida beserta pembagian jenisnya

Pengertian Fungisida

Secara bahasa fungisida berasal dari bahasa latin yakni fingunt (fungi) yang memiliki arti jamur atau cendawan dan homicida (cida) yang berarti pembunuh, sedang dalam bahasa Inggris fungisida ditulis dengan fungicide yang juga memiliki arti yang sama 

dilihat dari arti bahasa diatas bisa kita ketahui bahwa fungisida adalah pembunuh jamur atau cendawan, 

dalam pertanian fungisida diartikan sebagai bahan yang digunakan untuk membunuh, mengendalikan dan membasmi jamur yang bersifat merusak dan mengganggu tanaman.

Pada umumnya fungisida memiliki bentuk cair walau ada juga yang berupa butiran atau serbuk bahkan berbentuk gas (fumigan), semua tekstur terbentuk tergantung dari proses dan bahan yang digunakan.

fungisida pada umumnya terbuat dari bahan dasar sulfur atau bahan pertambangan seperti batu gamping atau kapur tohor, dengan konsentrasi rendah pada fungisida cair yakni 0.08% - 0.5% dan hingga 90% pada fungisida bubuk.

Jenis jenis fungisida

Jenis jenis fungisida bisa dilihat dari 3 penggolongan yaitu berdasarkan bahan yang digunakan, berdasarkan sifat cara kerjanya, dan berdasarkan sifat kemampuan kerjanya.

A. Jenis fungisida berdasarkan bahan yang digunakan

Berdasarkan bahan yang digunakan fungisida terbagi menjadi dua yakni fungisida alami dan fungisida buatan (kimiawi)

1. Fungisida alami

Fungisida alami pada awalnya terbentuk secara alami oleh tumbuhan itu sendiri dalam memerangi cendawan yang mengganggunya

namun kenyataannya tetap saja cendawan atau jamur yang menimbulkan penyakit pada tanaman biasanya lebih kuat dari zat alami yang dihasilkan tumbuhan itu sendiri untuk melawan cendawan

sehingga perlu dilakukan proses tambahan atau bantuan dari manusia untuk mengolah zat alami tersebut supaya lebih efektif atau memeranginya dengan jenis fungisida lainnya

contoh beberapa bahan alami yang sering digunakan sebagai fungisida diantaranya adalah minyak dari pohon teh dan minyak dari pohon cengkeh, 

2. Fungisida buatan (kimiawi)

fungisida kimiawi adalah jenis fungisida yang dibuat dengan bahan bahan diluar dari tanaman, umumnya terbuat dengan bahan dasar sulfur atau bahan kimia lainnya

sulfur terkenal sebagai bahan yang anti jamur sehingga banyak digunakan untuk fungisida

B. Jenis fungisida berdasarkan sifat cara kerjanya

Berdasarkan sifat cara kerjanya fungisida terbagi menjadi tiga yaitu fungisida kontak, translaminar dan sistemik

1. Fungisida kontak 

Fungisida kontak adalah jenis fungisida yang memiliki sifat terpusat dan hanya bekerja pada bagian yang miliki kontak secara langsung dengan fungisida itu sendiri

fungisida kontak tidak diserap oleh tumbuhan, ia hanya bekerja pada bagian yang disemprotkan atau diolesi saja, tidak menyebar dan memiliki presentasi rendah terhadap kerusakan ekosistem yang ditimbulkan

karena sifatnya yang bekerja hanya pada bagian yang terkena kontak secara langsung, jenis fungisida ini akan lebih efektif apabila di semprotkan secara langsung khusus pada bagian yang terserang cendawan parasit.

2. Fungisida translaminar

Fungisida translaminar adalah jenis fungisida yang yang memiliki sifat menyebar dengan cara mengalir ataupun menguap dalam bentuk partikel gas dari permukaan yang satu ke permukaan lainnya yang belum terkena semprotan

secara bahasa translaminar memiliki arti perpindahan melalui daun atau dari permukaan daun satu ke permukaan daun lainnya (permukaan atas dan bawah daun)

jika anda menyemprotkan ke atas daun efeknya juga akan terasa pada bagian bawah daun

3. Fungisida sistemik

Fungisida sistemik adalah jenis fungisida yang memiliki sifat mudah menembus dan mudah diserap oleh tanaman, selain bekerja langsung pada cendawan fungisida jenis ini juga disebar secara sistematis melalui pembuluh tapis maupun pembuluh kayu ke seluruh bagian tanaman untuk mencegah dan membasmi jamur parasit

C. Jenis fungisida berdasarkan sifat kemampuan kerjanya

Berdasarkan sifat kemampuan kerjanya fungisida dibedakan menjadi dua yakni fungisida selektif dan fungisida nonselektif

1. Fungisida selektif

Fungisida selektif Bubur bordo

Fungisida selektif adalah jenis fungisida yang mampu membunuh jenis jamur atau cendawan tertentu tanpa mempengaruhi (menyakiti) jenis cendawan lainnya

jenis fungisida selektif sangat cocok untuk diterapkan pada tanaman yang memang membutuhkan cendawan positif atau sedang memperoleh perawatan yang berbahan cendawan positif

contoh ketika anda sedang menggunakan salah satu pupuk cair berbahan jamur jakaba (cendawan positif untuk menyuburkan tanaman), namun tanaman anda terserang cendawan parasit maka fungisida selektif sangat direkomendasikan untuk di gunakan, karena tidak akan melukai atau mempengaruhi fungsi cendawan jakaba.

Baca juga: Cara membuat Fungisida bubur bordo (Bordeaux) untuk tanaman

2. Fungisida nonselektif

Jenis terahir ada fungisida nonselektif, fungisida ini bersifat brutal pada jenis cendawan apapun, semua jenis cendawan yang terkena fungisida ini akan terpengaruhi

fungisida nonselektif sangat direkomendasikan untuk digunakan pada tanaman yang terkena beberapa jenis cendawan parasit sekaligus

Penutup

itulah pengertian serta pembagian jenis dari fungisida, semoga bermanfaat.